Saya mengenal Heinz sebagai perusahaan Amerika yang memproduksi dan memasarkan produk-produk makanan dan sudah dikenal di lebih dari 50 negara. Produk utama perusahaan ini meliputi saus tomat, bumbu dan saus, makanan beku, sup, kacang dan makanan pasta, makanan bergizi untuk bayi, dan produk makanan olahan lainnya. Untuk produk makanan bayi, Heinz termasuk salah satu merk unggulan dan populer di Indonesia. Saat masuk di daftar produk yang ditawarkan oleh Yukcoba.in, maka saya pun langsung tertarik.
Heinz Custard with Banana adalah custard atau campuran susu, krim, dan kuning telur, dengan rasa pisang yang sesuai deskripsinya diformulasikan sebagai MPASI bayi berusia 6 bulan ke atas. Produk yang saya dapatkan adalah produk impor yang diproduksi Heinz Australia. Belum dapat sertifikat halal MUI, namun telah terdaftar di halal guide di Australia. Sudah terdaftar juga di BPOM Indonesia.
Kemasannya bagus sekali, berupa jar kaca tebal dengan tutup besi. Jaminan terjaga kualitas produknya, kemasan pun dapat dipakai lagi bila isi sudah habis. Label kemasannya didominasi warna kuning dan terdiri dari dua label. Pertama adalah label asli dari produsen dengan bahasa Inggris, kedua adalah label dari importir yang menutupi label pertama dan menggunakan bahasa Indonesia. Info penting seperti komposisi produk, nomor BPOM, nama produsen dan importir, dan petunjuk penggunaan ditampilkan dengan jelas dan singkat. Expired date tak tampil di badan jar melainkan ada di tutupnya. Satu hal yang saya herankan adalah perbedaan info peruntukkan produk yang diberikan oleh produsen dan importir. Bila produsen menyasar produk ini untuk anak berusia di atas 6 bulan, dimana terlihat dari tulisan 6+ yang ada di badan dan tutup jar, serta iklan-iklan yang saya baca di halaman toko online dan Yukcoba.in, importir terapkan peruntukkan yang berbeda. PT Bumi Tani Nusantara, importir produk ini, menutup tulisan 6+ dengan stiker kuning polos dan menulis “untuk anak usia 1-5 tahun” di labelnya. Dugaan saya adalah karena produk ini mengandung gula dan susu yang sebenarnya baru baik diberikan untuk anak berusia 1 tahun ke atas.
Berdasar pertimbangan ini, saya memilih tidak mencobakan Heinz Custard with Banana kepada anak saya yang berusia 7 bulan, melainkan pada keponakan saya yang umurnya sudah 2 tahun. Heinz Custard with Banana yang saya terima datang dengan berat netto 110 gram. Sebagai makanan selingan, disebutkan custard ini dapat disajikan kurang lebih 3 sendok tiap kali makan. Namun menurut saya dan hasil membaca beberapa review ibu-ibu lainnya produk ini bisa habis dalam satu kali makan. Benar saja, keponakan saya bisa habiskan satu jar dalam sekejap. Selain aroma pisangnya yang menggugah selera, rasanya pun lezat untuk anak-anak. Namun orang dewasa yang mencoba mungkin tak berikan pendapat yang sama, lidah orang dewasa lebih merasakan custard ini bagai pisang hambar yang dihaluskan.
Teksturnya lembut, sebetulnya jika tak mengindahkan komposisi bahannya, produk ini cocok diberikan untuk bayi yang baru belajar makan. Untuk anak usia 1 tahun lebih, selain dimakan langsung, custard ini cocok sebagai colekan biskuit. Mengkonsumsi custard ini mudah sekali, hanya perlu tuang sejumlah yang diinginkan ke piring atau mangkuk makan, lalu langsung bisa dinikmati. Dapat disajikan dingin dan hangat. Keponakan saya, saking excited, malah langsung makan dari jarnya. Kalau tidak habis, dianjurkan sisanya untuk langsung dibuang. Namun untuk sisa custard yang belum tersentuh bisa kembali disimpan di dalam jar dengan jangka waktu maksimal 2×24 jam.
Saat mencoba, keponakan saya begitu menikmatinya. Tagline “Great New Taste” yang ada di label produk ini tampaknya benar-benar berhasil, meski saya tak pernah tahu seperti apa rasa custard ini sebelumnya. Produk ini bisa dicoba sebagai makanan selingan atau snack untuk anak usia 1 tahun ke atas. Tentunya dengan tetap mengkonsumsi menu MPASI bergizi lengkap dan ASI atau susu formula sebagai asupan inti.
Heinz Custard With Banana bisa jadi pilihan bagi para ibu yang mengajak anaknya traveling, karena mudah dibawa dan tak perlu siapkan apapun (kecuali sendok) saat anak ingin mengkonsumsinya. Untuk membeli sendiri produk ini sepertinya saya akan tunggu hingga usia anak 1 atau 2 tahun, karena hingga kini saya masih berusaha untuk tak berikan MPASI instan, gula dan garam, serta makanan dan minuman yang mengandung zat additive lainnya. Namun jika umur anak saya telah cukup, tak ragu saya akan membelinya sebagai pendamping MPASI dan menambah variasi makanan anak.
Kenalan dengan YELLA MEISHA INDIKA lebih lanjut lewat akun berikut.
Website perahumerah.wordpress.com
Facebook https://www.facebook.com/yella.indika
Instagram https://instagram.com/yellameishaa/
Tertarik menjadi reviewer dan mencoba barang secara gratis? Ikutan program Get Items sekarang!
