Sambal merupakan bagian yang hampir tak terpisahkan buat kita, orang-orang Indonesia. Kayaknya ada yang kurang lengkap kalau makan ga ada pedas-pedasnya. Kalau buat kami sekeluarga, apa pun makanannya yang penting ada sambalnya (kok mirip tagline suatu produk ya, hahahahha). Makanya, pas kepilih buat review Sambal Pedas Little Dragon Chili ini senang sih, bisa jadi experience baru buatku nyobain sambal baru (yang saya belum pernah coba sama sekali).
Saat aku terima produknya di rumah, otomatis yang aku perhatiin pertama kalinya adalah kemasannya. Menurutku, kemasannya bagus, warna memang dominan merah karena kebetulan produknya adalah sambal. Yang aku sukai dari kemasannya karena adanya petunjukan penyimpanan. Secara yah, biasanya kami selalu menyimpan segala hal di kulkas dan di situ malah tulisannya tidak dianjurkan disimpan di dalam kulkas. Kemudian, sedikit masukkan mengenai kemasannya, jika memang tidak menggunakan pengawet makanan, ada baiknya juga itu ditulis di kemasan sebagai “unique selling point” dari produk.
Overall, kemasannya sudah cukup informatif untuk menjelaskan mengenai produk tersebut. Oh iya, dengan adanya kemasan sachet ini juga praktis untuk dibawa ke mana-mana. Selanjutnya, aku mau ngebahas untuk produknya sendiri.
Dari segi rasa, kalau buat aku rasanya emang benar-benar pedas, dalam arti gini sih, kalau orang Indonesia bikin sambal kan ada yang hanya pakai cabai merah besar/keriting, ada yang campur antara cabai merah besar/keriting dan rawit tapi banyakan cabai merah besar/keriting, dan ada yang pakai cabai rawit aja ataupun dicampur sedikit dengan cabai merah keriting namun dominan rawit. Nah, kalau si Sambal Pedas Little Dragon Chili ini memang menurutku banyakan rawitnya karena emang pedasnya dari cabai rawit. So, buat teman-teman yang emang suka pedas, produk ini recommended banget, sebaliknya kalau buat teman-teman yang ga kuat makan cabai rawit, mungkin kurang cocok dengan produk ini.
In terms of aroma, aku suka sama aromanya karena aku suka aroma bawang yang harum. Sedikit masukkan saja untuk teksturnya, kalau buatku pribadi, agak terlalu oily (berminyak). Aku lebih suka kalau minyaknya agak dikurangin sedikit. Kalau dari segi kasar halusnya sih oke yah kayak gitu, jadi benar-benar ngerasa kayak sambal rumahan yang diulek, karena emang teksturnya ga halus-halus banget. Kalau mengenai makanan yang cocok dengan produk ini, sepertinya sih cocok-cocok aja baik untuk yang berkuah, maupun yang goreng-gorengan, tapi kalau aku pribadi lebih suka dimakan barengan yang berkuah, pertama karena rasanya yang cukup pedas, dan kedua karena agak berminyak tadi.
Terakhir, kalau ditanya masih mau beli produk ini ga? Aku sih mau, cuma kok ga pernah ketemu yah di seputaran tempat tinggalku. Kalau aku lihat sih emang diproduksi di daerah Jawa Timur. Ga tau yah sudah ada atau belum di sekitar tempat tinggalku.
Buat teman-teman yang di daerah Jawa Timur dan doyan pedas-pedasan, monggo lho dicoba. Tambahan saran juga, biar bisa dapetin konsumen mulai dari yang cuma bisa pedas sedikit sampai yang rajanya sambal, mungkin bisa pertimbangkan untuk menyertakan level di produknya. Jadi, bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen yang berbeda-beda.
Terima kasih buat tim Yukcoba.in sudah kasih aku kesempatan buat review Sambal Pedas Little Dragon Chili.
Kenalan dengan Sukma Desy Indriati lebih lanjut lewat akun berikut.
Website https://mamaninaweb.wordpress.com/
Facebook https://www.facebook.com/10212335152645617
Instagram sukma_desy
Tertarik menjadi reviewer dan mencoba barang secara gratis? Ikutan program Get Items sekarang!